Masih jelas di ingatan kita awal tahun 2020, dimana saat itu banyak dari kita baru mendengar sebuah nama virus yang disebut Corona. Mungkin sudah ada yang mendengarnya di akhir tahun 2019. Namun saat pastilah kita tidak terlalu memperdulikan karena hal itu baru terjadi di China. Jauh dari negara kita dan saat itu kita juga sedang baik-baik saja.
Namun siapa yang menyangkan ternyata lambat laun virus itu sampai juga di negara kita dan sudah menjangkiti jutaan warga Indonesia.
Dari yang awalnya kita kira ini hanya masalah kesehatan saja, lambat laun kita sudah merasakan sendiri reaksi berantai dari serangan virus ini. Yang paling nyata dan cukup mengkhawatirkan saat ini adalah serangan ekonomi.
Pembatasan aktifitas sosial yang diterapkan pemerintah, juga berarti pembatasan terhadap kegiatan ekonomi. Dimana warung kaki lima yang biasanya buka dari sore hingga malam harus menaati peraturan untuk tidak berjualan. Dimana jasa hiburan dan acara pernikahan harus siap tidak ada orderan. Dimana kedai kopi harus siap tidak dikunjungi konsumen satu pun.
Itu belum yang skala makro, dimana perusahaan raksasa sekelas Garuda saja harus mengurangi karyawanya secara signifikan agar tidak semakin rugi. Mall-mall megah harus menutup gerainya. Tempat-tempat hiburan tidak diperbolehkan beroperasi, dan masih banyak lainya.
Bayangkan sudah berapa karyawan yang menjadi pengangguran dari contoh itu saja. Belum ditambah para pedagang kaki lima, warteg, badut ulang tahun dan semuanya yang juga kehilangan pekerjaanya. Terus mereka semua sedang mikir apa kira-kira sekarang untuk menyambung hidupnya?
Sungguh, wabah ini menjadi semacam seleksi alam dimana yang bisa beradaptasi dengan cepat dialah yang bisa bertahan. Keadaan ini memaksa kita untuk dengan cepat beradaptasi dengan kondisi yang sewaktu-waktu bisa berubah.
Maka kalau kamu adalah pebisnis kopi yang saat ini sedang terdampak efek berantai dari serangan virus Corona, segera minum kopimu dan pikirkan bagaimana usahamu tetap bisa bertahan di masa pandemi. Tidak usah yang muluk-muluk memikirkan margin keuntungan. Bisa bertahan saja saat ini sudah cukup baik.
Namun, kalau kamu bisa melewati masa ini dengan keuntungan, sudah dapat dipastikan kamu lolos seleksi!