Santino sebagai penyedia berbagai mesin kopi, kali ini akan membahas mengenai jenis-jenis biji kopi yang menarik untuk diketahui. Minum kopi merupakan salah satu budaya yang sudah merajalela di seluruh dunia. Meminum secangkir kopi memang punya daya tarik tersendiri bagi para penikmatnya. Mulai dari rasa, aroma, hingga tingkat kekentalan yang pas, semua dimiliki oleh minuman biji ajaib ini. Tidak heran, banyak orang yang rela merogoh kocek yang sangat besar hanya untuk mendapatkan biji kopi berkualitas dengan rasa dan aroma yang nikmat.
Jenis biji kopi di dunia ini pun sangat beragam. Rasa, aroma, kualitas, hingga tekstur kopi, semuanya itu ditentukan dari jenis biji kopi yang digunakan. Jika ingin mendapatkan biji kopi yang berkualitas tinggi dan beraroma kuat, maka kita harus memilih jenis biji kopi yang memiliki standar tersebut. Untuk itu, penting bagi kita, terutama para pencinta kopi, mengetahui jenis kopi beserta varietasnya agar kita mendapatkan biji kopi yang sesuai dengan kriteria yang kita inginkan. Ada 3 jenis kopi yang terkenal di dunia, di antaranya adalah sebagai berikut.
Kopi Arabika
Kopi ini pertama kali ditemukan di negara Brasil. Jenis kopi ini pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan yang berasal dari Swedia, yaitu Carl Linnaeus pada tahun 1753. Kopi arabika dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian 700-1.700 meter dari permukaan laut dan dengan suhu 16-20 °C. Tanaman arabika mempunyai ciri khas tersendiri, yaitu akarnya lebih panjang, cabang batang elastis, daunnya tipis, serta memiliki ukuran biji yang sangat kecil. Masa panennya sekitar 9-10 bulan, tergantung kesuburan tanah dan iklim.
Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh jenis kopi ini adalah aroma dan cita rasa yang dihasilkan sangat kuat. Kualitas biji kopi ini sangat terjamin. Hal ini terjadi karena jenis tanaman kopi ini sangat rentan terhadap penyakit dan hama, sehingga perlu penanganan yang sangat khusus untuk merawat jenis tanaman kopi ini. Hal ini jugalah yang membuat harga kopi jenis ini cukup mahal.
Kopi Robusta
Jenis kopi ini berasal dari negara Kongo. Biji kopi robusta banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat kopi instan dan campuran kopi untuk menambah cita rasa yang dihasilkan kopi. Kopi ini merupakan kopi kedua yang paling banyak diproduksi di dunia.
Tanaman kopi robusta biasa di tanam di daerah dataran rendah. Kopi robusta dapat tumbuh pada ketinggian 400-900 meter dari permukaan laut dengan suhu rata-rata sekitar 25-29°C serta curah hujan mencapai 2.000-3.000 mm per tahun. Tanaman jenis ini mempunyai sistem perakaran yang dangkal, yang membuat tanaman ini tahan terhadap lingkungan yang kering dan berbagai penyakit serta hama. Bentuk daunnya pun oval dengan ujungnya yang agak runcing. Jenis kopi ini memerlukan waktu 10-12 bulan lamanya untuk masa panennya.
Keunggulan kopi jenis ini adalah harganya yang cukup murah dibandingkan jenis kopi lainnya. Namun, cita rasa yang dihasilkan kopi ini tidak kuat dan cenderung lebih pahit jika dibandingkan dengan kopi arabika.
Kopi Liberika
Kopi ini berasal dari sebuah negara di Afrika Barat, yaitu Liberia. Kopi ini masuk pertama kali di Indonesia pada abad ke-19, yang dibawa oleh Belanda untuk menggantikan produksi panen kopi arabika dan robusta yang gagal karena terserang hama penyakit saat itu. Kopi jenis ini dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah, yakni pada kisaran 400-700 meter dari permukaan laut. Biji kopi ini jauh lebih besar dibandingkan dengan biji kopi arabika dan robusta. Meski demikian, kualitas yang dihasilkan buah sangatlah rendah dan cita rasa yang dihasilkan kopi jauh lebih pahit dibanding kopi robusta. Aroma kopi ini juga sangat strong, sehingga para petani jarang memproduksi jenis kopi ini.