Kopi menjadi semacam katalis bagi banyak momen dalam hidup. Saat kita sedih ia bisa menjadi endorfin. Saat senang ia bisa menjadi teman yang menyenangkan. Di sela-sela kerja keras ia bisa menjadi apresiasi atas pencapaian. Bahkan di saat kita bersama dengan seorang sahabat, ia bisa menjadi alat ikat bagi hubungan yang lebih erat.

Kita adalah makhluk sosial yang sudah sepantasnya menginginkan hubungan “intim” dengan orang lain. Kata intim disini tidak melulu soal seks tapi bisa juga secara batiniah. Dimana kita sudah tidak ada tedeng aling-aling, jaim, rahasia, rasa tidak enakan dan sebagainya, di situlah kita sudah intim sejatinya. Bagitulah hubungan persahabatan seharusnya.

Saat kita bersama sahabat, sudah semestinya kita bisa menjadi diri sendiri. Tidak perlu banyak pura-pura atau bahkan menjaga kata-kata.

Bahkan kalau sama sahabat sendiri nama menjadi tidak penting. Sesama sahabat biasanya memiliki panggilan sendiri, yang itu kebanyakan adalah banyolan. Sama sahabat bentuk sopan santunya bukanlah bertutur kata halus. Anehnya kalau kita sama sahabat kata-kata kotor menjadi indah dan saling jahil menjadi bentuk penghormatan.

Semua hal yang formal yang diajarkan dalam bersosialisasi di sekolah menjadi tidak berlaku di depan sahabat. Justru semakin dekat persahabatan, semakin memudar batas bertutur kata. Kita bisa saja memanggilnya dengan nama binatang atau mengumpat dengan kata-kata kotor sepuasnya. Tentunya syaratnya harus terpenuhi terlebih dahulu, yaitu kedekatan.

Inilah uniknya hubunga sosial manusia. Pertama kali bertemu orang biasanya akan menampilkan tutur kata dan sikap terbaik yang dimilikinya. Semakin lama kita dekat dan menjalani hubungan denganya, maka akan semakin memudar semua itu. Kita akan melihat sisi lain dari dirinya yang itu tidak masalah bagi kita. Toh, kita juga sama-sama memilikinya.

Bagi kamu yang saat ini memiliki sahabat sejati, selamat, kamu sudah memenuhi salah satu kebutuhan itu. Tinggal pertahankan dan pupuk dengan perhatian dan kasih sayang yang layak. Sahabat kamulah yang paling mengerti dirimu. Ialah belahan dirimu yang lain yang kelak akan sangat berguna jika kamu menghadapi masalah. Jangan lupa untuk ngopi bersama dalam nikmatnya persahabatan.