Seringkali, dalam konteks hidup di Indonesia pada umumnya, kalau kita bertamu di rumah seseorang, minuman yang lazim ditawarkan kalau tidak teh ya kopi. “Mau aku bikinin teh atau kopi?” kurang lebih kalimat itulah yang akan kita dengar.

Sebagai negara yang memiliki tanah yang subur sehingga teh maupun kopi dapat tumbuh dengan baik di sini, tentunya memilih minum teh atau kopi terkadang sulit. Bagi penggemar kopi tentu dengan mudah memutuskan minum kopi. Tapi pada situasi tertentu bahkan penggemar kopi pun bisa ragu untuk memilih kopi.

Misalnya sedang menghindari kafein agar dapat segera tidur, mungkin teh akhirnya dipilih. Walaupun kita tahu bahwa teh juga mengandung kafein. Tapi kandungan kafein pada teh umumnya lebih rendah daripada kopi. Satu cangkir kopi seduh rata-rata mengandung 95 mg kafein dan satu cangkir teh hitam kuragn lebih mengandung 47 mg kafein. Bahasa gampangnya kandungan kafein pada kopi 2 kali lipat pada teh. Sehingga kalau kamu sedang tidak ingin terlalu terpengaruh kafein, teh bisa jadi alternatif.

Keduanya juga mengandung zat antioksidan. Baik teh maupun kopi memiliki kandungan antioksidan, terutama polifenol, yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan. Ini semakin membuat sulit untuk memilih.

Teh hitam memiliki theaflavin, thearubigins, dan katekin. Sementara itu, kopi kaya akan flavonoid dan asam klorogenat (CGA). Sebuah penelitian tabung reaksi menunjukkan, kandungan CGA dalam kopi bekerja sebagai penghambat pertumbuhan sel kanker.

Penelitian jangka panjang pada manusia dan penelitian lebih lanjut yang telah menganalisis kumpulan bukti yang lebih besar menunjukkan bahwa kopi dan teh juga melindungi dari kanker payudara, kanker usus besar, kanker rektum, dan lain-lain.

Memilih kedua minuman itu memang cukup bikin mikir sejenak. Itulah terkadang untuk menjawab tawaran teh atau kopi terkadang kita butuh jeda sejenak untuk memutuskan.