Ketekunan adalah modal utama seseorang jika ingin sukses. Bahkan pak Mardigu Wowiek pernah mengatakan kalau untuk bisa kaya itu gampang, tinggal tekun saja, lama-lama juga akan kaya. Namun kata tekun ini tidak semudah yang dapat kita katakan. Buktinya tidak banyak orang yang bisa kaya. Kalau memang cukup bermodal tekun saja kita bisa kaya, berarti kalau kita masih belum kaya artinya belum tekun.
Orang bilang ada yang namanya passion. Konon kata ini juga kata kunci kesuksesan seseorang. Kalau kita hubungkan dengan ketekunan tadi, bisa jadi berhubungan loh. Coba pikirkan ini, kalau passion kamu adalah nonton drama Korea, pasti kamu akan tekun sekali menontonya, mengikuti perkembanganya, takut ketinggalan, dan disiplin untuk menontonya. Maka sadar ataupun tidak kamu akan jadi ahli dalam drama Korea.
Berbeda bagi mereka yang tidak suka drama Korea. Mereka akan malas-malasan menontonya, tidak bersemangat, tidak bergairah, atau bahkan mengeluh. Energi mereka seolah cepat habis kalau dipaksa menontonya. Sangat berlawanan dengan mereka yang menyukainya.
Dari perbedaan inilah kita tahu bahwa masalahnya ada di pikiran kita. Bukan jenis pekerjaanya. Pekerjaan apapun kalau ketemu yang namanya passion tadi pasti akan sukses, karena tidak sadar kamu akan tekun melakukanya.
Kemudian yang banyak terjadi di sekitar kita adalah merasa bahwa pekerjaanya tidak sesuai dengan passionya. Sehingga pekerjaan itu menjadi berat dan yang ditunggu-tunggu adalah tanggal merah dan awal bulan saja.
Mari berpikir sejenak. Kalau kamu punya passion pada drama Korea, kamu mau berjuang keras untuk bisa menonton drama Korea, terus adakah perusahaan yang mau menggaji kamu untuk sebuah pekerjaan yaitu menonton drama Korea? Kalau misalnya ada, berapakah kira-kira yang akan mendaftar?
Di sinilah prinsip kelangkaan berlaku. Benda itu akan mahal kalau dia langka. Termasuk pekerjaan, dia akan mahal kalau tidak banyak orang yang bisa melakukanya. Sekarang, apakah hobi nonton drama Korea itu langka? Hanya sedikit sekali yang suka dan hobi seperti kamu?
Tentu tidak. Buktinya, drama Korea semakin banyak dan menjamur dimana-mana. Banyak artis dan grup vocal baru bermunculan. Itu artinya banyak permintaan. Itu artinya kamu hanya salah satu dari sekian banyak orang yang menyukai drama Korea. Maka tidak heran kalau pekerjaan menonton drama Korea tidak ada. Kalaupun ada, itu tidak akan mampu menampung semua yang suka drama Korea.
Dari hal di atas, mulailah berpikir kreatif. Bagaimana caranya kamu memiliki passion yang jarang dimiliki orang lain. Kalau ada pepatah mengatakan bahwa cinta karena terbiasa, jangan-jangan kamu tidak suka dengan pekerjaanmu karena kamu belum terbiasa!