Biji Kopi Arabika merupakan awal dari berbagai macam jenis kopi. Awalnya berasal dari daerah ethiopia, kemudian di bawa dari ethiopia ke Yaman oleh pedagang arab. Mereka pun mulai mempopulerkan ekstrak biji kopi arabika. Saat itu suku oromo, memiliki kebiasaan memakan biji kopi dengan menumbuk biji kopi, lalu mencampurkannya dengan lemak, setelah itu dibentuk bulat-bulat sebesar bola ping pong, kemudian dikonsumsi, untuk menambah stamina.
Minuman ini mulai populer di Eropa sejak abad ke 15. Yang awalnya bangsa Eropa membeli kopi di pedagang arab, kemudian mereka mulai membudidayakannya di Asia dan Amerika. Setelah itu mulailah bermunculan berbagai macam kopi seperti kopi Robusta, kopi luwak, kopi Sumatera, kopi Toraja, kopi Liberika, dan sebagainya.
Kopi Arabika biasanya juga disebut Merlot kopi. Rasanya yang ringan, sedikit manis, aromanya yang begitu khas. Tanaman kopi Arabika ini membutuhkan waktu 7 tahun untuk mendapatkan hasil yang bagus dan mateng sepenuhnya, biasanya 2 sampai 4 tahun setelah ditanam, mulai bermunculan atau menghasilkan bunga kecil berwarna putih, yang mempunyai aroma menyerupai aroma bunga melati setelah itu akan muncul buah berwarna hijau gelap seperti daun.
Selain itu ada salah satu kopi Arabika yang mendapatkan julukan kopi Gourmet, yang merupakan varietas kopi Arabika ringan berkualitas tinggi. Biji kopi ini pertama kali masuk dan ditanam di Indonesia pada tahun 1696, tapi karena terjadi bencana alam tanaman ini mati. Kemudian di datangkan bibit baru dan disebarkan pada tahun 1876, masalah lain pun datang, tanaman tersebut terkena penyakit karat daun. Kini area kopi Arabika di Indonesia hanya tersisa 10% di Sumatera utara, Malang, Aceh, Bali, dan sebagainya.
Sampai saat ini kopi Arabika telah menjadi salah satu komoditas kopi yang paling sering dinikmati oleh sebagian banyak orang-orang, walaupun mempunyai harga yang cukup mahal dibandingkan kopi Robusta dan kopi kopi lainnya. Karena kopi ini mempunyai rasa yang cukup nikmat atau enak, dan proses menanamnya pun sangat beresiko.