Bisins kopi menarik bagi beberapa orang. Apalagi bagi mereka yang memiliki hobi di bidang kopi. Membisniskan hobi tentu adalah sesuatu yang menarik. Tidak hanya soal keuntungan, tapi juga kenikmatan lain yang bisa kita dapatkan kalau kita berbinis kopi.
Beberapa orang juga ada yang menyerah sebelum berperang. Mengingat membuka bisnis itu butuh modal. Apalagi jualan kopi yang mana mesin-nya saja sudah mahal. Apalagi kebutuhan tempat yang strategis dan nyaman untuk orang singgah. Bagi yang tidak ada modal atau modalnya minim pasti sudah lemes duluan.
Tapi tenang, kita akan membahasnya.
Setiap bisnis pasti butuh modal. Itu pasti. Tidak mungkin tanpa modal. Cuman kalau ada motivator yang mengatakan bahwa bisnis itu bisa dijalankan tanpa modal, tentu kamu tidak terlalu lugu untuk mengartikanya tanpa modal sama sekali. Walaupun itu bisnis tambal ban kamu tetap butuh lem, tempat, pompa, air, bahan bakar sampai kemampuan. Itu semua adalah modal.
Hanya saja modal itu bisa diminimalkan, diefisiensikan, dan dimaksimalkan seadanya. Nah, bingung kan? Gini, kalau kamu ingin buka bisnis kopi tapi modalnya hanya sedikit, maka kita harus bisa menentukan prioritasnya. Mana saja kebutuhan primer dari bisnis kopi dan mana yang sekunder dan seterusnya.
Kalau modal kamu hanya sedikit, setidaknya cukup buat kebutuhan primernya. Misalnya ada pertanyaan mana yang primer? Tempatnya atau mesin kopinya?
Ini tentu akan memiliki jawaban berbeda karena kondisi seseorang berbeda. Ada yang sudah punya tempat tapi belum punya mesin kopi, ada yang punya mesin kopi tapi belum punya tempat. Atau bahkan kedua-duanya belum semua. Maka harus ditentukan dulu mana yang harus jadi primer dan mana yang bisa dijadikan kebutuhan primer. Misalnya tidak punya dua-duanya nih, bisa gak masalah tempat itu untuk sementara di pelataran rumah atau pakai gerobak, sehingga modal bisa buat beli mesin kopin-nya?
Bisnis butuh kreatifitas makanya sering disebut seni. Temukan dengan kreatifitas celah setiap rintangan yang ada. Termasuk modal. Para pebisnis sukses adalah mereka yang bisa berpikir di luar kotak, menggebrak baku, sampai yang melawan arus.